Banjar Kuwum merupakan kawasan wilayah yang terletak di daerah Desa adat Kerobokan Kelod, Kecataman Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Banjar Kuwum didirikan pada tahun 1952 berdasarkan penuturan dari narasumber yaitu I Ketut Rika sebagai Kelian Dinas Banjar Kuwum. Sebelum adanya banjar ini atau pemukiman di daerah ini, dahulu daerah banjar kuwum adalah Kawasan hutan duri yang sangat lebat atau orang bali menyebutnya “Mekekuum”, sehingga dari nama tersebut daerah ini disebut dengan Banjar Kuwum. Daerah ini dulu juga dijaga atau dihuni oleh seekor macan gading. Namun macan gading tersebut dibunuh karena daerah ini akan dijadikan lahan pertanian dengan tombak/tulup yang merupakan “Duwe” dari Pura Beten Tain Lawe yang ada di Banjar Peliatan, Kerobokan. Setelah adanya pemukiman, pertanian dan perkebunan, banyak warga dari Banjar Peliatan, Banjar Padang dan Banjar Anyar yang pindah ke Banjar Kuwum ini untuk menetap (Migrasi Besar-besaran). Dalam balai banjar ada 3bagian dari balai banjar ini yang termasuk dalam Pelinggih Ida Begawan Penyarikan, Balai Parum, Bale Delod (Lantai 2 menjadi kantor dan Balai Kulkul). Balai Banjar ini tediri dari 3 ruangan yaitu dapur sebagai tempat masak, balai delod untuk tempat kegiatan megambel dan lain lain seperti kegiatan kedinasan, dan balai daja sebagai tempat paruman atau tempat untuk melakukan rapat. Salah satu dari ciri khas adalah balai daje. Balai ini memiliki konsep “Saka Roras” atau tiang 12 dan memiliki sejarah sendiri yang dimana tidak dimiliki oleh banjar lainnya. Selain itu, arsitektur dari bangunan ini mengusung konsep bali kuno yang digarap langsung oleh Alm. I Wayan Patra sebagai sesepuh dari Banjar Kuwum.  Menurut catatan peraturan yang ditulis di dalam “Awig-Awig”, Banjar Kuwum memiliki 3 bagian penting dari bangunannya seperti, Pelinggih Ida Begawan Penyarikan, Balai Pertemuan (Paruman) dan Balai Delod (sebagai kantor untuk kedinasan). Berdasarkan data yang diperoleh penulis, Balai Banjar Kuwum akan dilakukan renovasi pada bangunannya dan informasi ini juga didapatkan pada hasil wawancara dengan Kelian Dinas Banjar Kuwum yaitu I Ketut Rika. Hal ini berdasarkan surat permohonan hibah kepada Bapak Bupati Badung mengenai perbaikan Banjar Kuwum. Dari isi surat tersebut bahwa untuk Balai Banjar Kuwum sendiri memerlukan perbaikan di beberapa bagian. Pada surat ini juga terlampir rencana anggaran biaya yang diperlukan, pengesahan lembaga atau pengurus dan surat keterangan domisili lembaga.