Pelinggih Ratu Nyoman
Pelinggih adalah sebuah objek yang digunakan dalamkegiatankeagamaan, terutama dalam keagamaan Hindu di Bali. Pelinggih biasanyaterdiri dari sebuah bangunan atau area yang digunakan untuk melakukanupacara atau persembahan kepada para dewa. Pelinggih juga sering digunakansebagai tempat beribadah atau tempat untuk berkumpul dalamkegiatankeagamaan. Kebudayaan pelinggih di Bali merupakan warisan budaya yangpenting dan menjadi bagian dari sejarah arsitektur Bali.
Pelinggih Ratu Nyoman di Banjar Kuwum ini didirikan pada tahun 1952. Untuk mengetahui lebih detail dari bangunan ini, berikut adalah metadata dari Pelinggih Ratu Nyoman.
Metadata Bale Piasan atau
Bale Tajuk
Object 1 "Pelinggih Ratu Nyoman"
Nama Object : Ratu Nyoman
Tahun : 1952
Periode : 2023
Nama : Arca Pelinggih Ratu Nyoman
Negara : Indonesia
Gaya : Arsitektur Bali Kuno.
Bahan Utama : Batu Bata.
Bahan Tambahan : Batu Sikat dan Sekat Besi
Teknik Pembuatan : Teknik Pahat dan Teknik Konstruksi.
Ornamen : –
Panjang : 120 Centimeter
Lebar : 110 Centimeter
Tinggi : 250 Centimeter
Berat : – Kilogram
Volume : –
Kondisi Fisik : Terawat
Tingkat Kerusakan : 10%
Negara Lokasi : Asia Tenggara
Provinsi : Bali
Kota : Badung
Kecamatan : Kuta Utara
Desa/Kelurahan : Kerobokan Kelod, Kelurahan Kerobokan
Banjar : Kuwum Kerobokan Kelod
Alamat : 85Q5+CMV, Gg. Jepun, Kerobokan Kelod, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Garis Lintang (Latitude) : -8.66135 (-8.66135149320651)
Garis Bujur (Longitude) : 115.15917 (115.15937006627215)
Periode Sejarah : 1952
Fungsi : Sebagai Tempat meminta taksu terutama saat adanya latihan megambel.
Pemilik : Desa Adat Kerobokan Kelod
Sejarah Kepemilikan : Bangunan ini merupakan bangunan yang resmi dimiliki secara adat oleh Desa Adat Kerobokan Kelod dimana ini ditujukan untuk arsip data Bale Banjar yang ada disetiap desa di Kabupaten Badung.
Nilai Sejarah : Pengaruh bangunan ini dapat dirasakan oleh para pregina yang ada di Banjar Kuwum. Ini dikarenakan taksu (aura) dari pregina semakin kuat dan berwibawa saat melakukan kegiatan megambel.
Nilai Budaya : Budaya yang tercermin dari adanya Pelinggih Ratu Nyoman ini merupakan budaya asli Bali yaitu Megambel. Kaitannya dengan megambel sendiri ditunjukan pada fungsi pelinggih dimana orang Bali mempercayai bahwa seorang seniman atau pregina memiliki aura yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya.
Nilai Estetika : Bentuk dari Pelinggih Ratu Nyoman agak berbeda dengan bentuk pelinggih lainnya karena tidak terdapatnya kereb atau atap.
Nilai Ekonomi : Harga atau biaya kisaran dari pelinggih Ratu Nyoman ini sekitar Rp. 5.400.000 juta (kisaran harga tahun 2023).
Foto Pelinggih Ratu Nyoman
Pelinggih Ratu Nyoman dapat dilihat dari berbagai sisi



